Gambar: no db

  • Bagikan

Jakarta (20/04/2020) – Indonesia memasuki bulan pancaroba, yaitu masa transisi dari musim penghujan ke musim kemarau. Masa transisi ini diperkirakan mulai pada bulan April ini hingga Mei mendatang.

Pada masa ini besar potensi timbul kasus demam berdarah di Indonesia. Kasus demam berdarah di Indonesia diawali di Sikka, NTT, dengan jumlah sekitar 1.200 kasus, dengan kematian 14 kasus.

Di tengah pandemi COVID-19 yang terus diupayakan penanganannya, juga penting untuk mencegah timbulnya kasus demam berdarah. Jika tidak, hal ini akan menambah masalah baru di tengah penyebaran COVID-19 yang terus meluas di Indonesia.

Gerakan 3M+

Gerakan 3M+ dapat diterapkan untuk mencegah demam berdarah. Dirangkum dari berbagai sumber, 3M terdiri atas:

  1. Menguras – Pengurasan tempat penampungan air minimal seminggu sekali. Selain itu dinding tempat penampungan air harus disikat, karena telur nyamuk aedes aegypti dapat menempel cukup kuat pada dinding penampungan air.
  2. Menutup – Setelah dikuras, dibersihkan, dan diisi kembali, tempat penampungan air harus ditutup rapat untuk mencegah nyamuk kembali bertelur di sana.
  3. Menyingkirkan/mendaur ulang – Jangan lupa untuk membuang, menyingkirkan, menimbun, atau mendaur ulang berbagai barang bekas yang berpotensi menampung atau menyebabkan genangan air. Hal ini untuk mencegah nyamuk bertelur dan bersarang pada genangan air itu.

Gerakan 3M akan lebih optimal jika ditambah beberapa upaya pencegahan lainnya. Dirangkum dari berbagai sumber terdapat sejumlah upaya tambahan pencegahan demam berdarah, beberapa di antaranya, yaitu menggunakan obat nyamuk, menaburkan abate pada penampungan air yang sulit dibersihkan, serta memasang kelambu di tempat tidur.

Pola Hidup Bersih dan Sehat, Gaya Hidup Kekinian

Penerapan gaya hidup bersih dan sehat selama #dirumahaja menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Hal ini juga dapat diterapkan dalam upaya pencegahan demam berdarah.

Bahkan pola hidup bersih dan sehat ini telah menjadi gaya hidup kekinian yang dilakukan oleh banyak orang. Oleh karenanya, sudah sepantasnya pola hidup ini selalu diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, kini dan nanti. (Pubdokpus – G)


Label
covid-19, corona, terus, ditekan, demam, berdarah, jangan, diabaikan