Gambar: survei TIK, 2015, Puslitbang PPI, Rumah Tangga

  • Bagikan

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan menjadi driver dalam pertumbuhan ekonomi, sehingga agenda pembangunan dan integrasi TIK telah menjadi fokus tiap negara. Karenanya, mengetahui kondisi perkembangan akses dan infrastruktur serta penggunaan TIK menjadi penting dalam menentukan positioning pembangunan TIK suatu negara. Dalam pertemuan "World Summit on The Information Society (WSIS)" pada tahun 2003, negara-negara dunia telah menyepakati pentingnya standard pengukuran TIK yang meliputi infrasturktur dan akses penggunaan. Standard pengukuran TIK tersebut selain bertujuan untuk memperoleh gambaran kemajuan akses penggunaan TIK dan infrastruktur, juga sebagai benchmark perkembangan TIK dengan negara lain.

Mengingat pentingnya data akses dan penggunaan TIK oleh masyarakat Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyelenggarakan survei akses dan penggunaan TIK sektor rumah tangga yang dilaksanakan secara nasional oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) - Badan Penelitian dan Pengembangan SDM dengan dibantu 8 Balai Penelitian Kominfo daerah, yang wilayah kerjanya mencakup seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilaksanakan dengan jumlah sampel 9.636 rumah tangga di 139 Kabupaten/Kota pada 34 provinsi. Indikator dalam survei ini disusun berdasarkan indikator TIK rumah tangga yang ditetapkan oleh ITU (International Telecomunication Union) dan disesuaikan dengan kondisi perkembangan TIK nasional.

Buku saku ini merupakan ringkasan hasil survei tersebut, sedangkan hasil yang lebih rinci termuat dalam Buku Laporan Survei Indikator Akses dan Penggunaan TIK pada Rumah Tangga Tahun 2015. Data Indikator akses TIK pada Rumah Tangga ini diharapkan dapat menjadi baseline data bagi para stakeholder.

Untuk mengunduh klik disini


Label
survei, indikator tik, puslitbang ppi, badan litbang sdm, kominfo, penelitian, pengembangan