Gambar: pelatihan wirausaha 2019 001 copy

  • Bagikan

(PROSERTI), Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis digital guna mendukung ekonomi digital dan menyongsong revolusi industry 4.0 di Indonesia menjadi salah satu misi Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi melalui pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kewirausahaan Bagi Pelaku Usaha Digital Pemula di Depok, tanggal 2 – 4 Oktober 2019. “Sasaran kegiatan ini adalah semakin bertumbuhnya bisnis online di masyarakat untuk lebih memudahkan sistem transaksi jual beli dan diharapkan membantu perkembangan perekonomian Indonesia dalam hal kewirausahaan digital.” ujar Plt. Kepala Bidang Pengembangan Profesi, Krismassion Prihationo, dalam Laporan Pelaksanaan Kegiatan di hadapan 60 orang peserta yang berasal dari kalangan pelaku usaha pemula.

Selanjutnya, Kepala Pusbang Proserti Kemkominfo, Hedi M. Idris, memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini. Dalam sambutannya, Hedi M. Idris menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi dalam menghantarkan SDM Indonesia khususnya di bidang Informatika untuk siap menghadapi persaingan ekonomi di era Revolusi Industir 4.0.

Hedi M. Idris selanjutnya membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Kewirausahaan Digital Bagi Pelaku Usaha Digital Pemula, yang dilaksanakan di The Margo Hotel, Margonda Depok.

Acara dilanjutkan dengan Diskusi Panel dengan Tema Kewirausahaan Digital Indaonesia. Diskusi Panel yang di-moderatori oleh Krismassion Prhationo menyajikan 2(dua) key note spekar, antara lain Hedi M. Idris, Kapusbang Profesi dan Sertifkasi, dan keynote speaker dari komunitas bidang e-commerce di kota Depok, Didi Diarsa Depok, dari CODE MARGONDA.

Hedi M. Idris dalam paparannya dengan judul, POTENSI DAN GAMBARAN KEWIRAUSAHAAN DIGITAL INDONESIA, menggambarkan bagaimana Indonesia merupakan pasar Potensial untuk transaksi digital, “Berdasarkan data APJII, yang akan datang, 64,8% orang Indonesia terhubung dengan dengan Internet, di waktu yang sama 135 juta penduduk Indonesia memiliki net income, di atas U$3,500, yang semua itu berada di usia produktif, yang punya potensi untuk menjadi pelaku bisnis digital. Dari data tersebut tergambarkan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia akan sangat menguntungkan ekonomi Indonesia.” Beliau juga menyampaikan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk masuk ke entrepreneurship digital. “Bisnis digital ini bisnis yang harus siap melayani 24 jam selama 7 hari, karena dagangan yang kita tampilkan secara online akan terus dilihat tiap hari dan dan yang suka dengan dagangan kita dan akan membelinya bisa membeli jualan kita kapan saja.”

Key note speaker selanjutnya, Didi Diarsa, ketua Code Margonda, membukan paparannya dengan sebuah video tentang usaha kreatifnya dengan menciptakan sepeda listrik dari kayu. Beliau juga mengenalkan Proyek Code Margonda sebagai usaha mengembangkan SDM dengan memberikan bimbingan baik perorangan maupun komunitas dalam bidang Bisnis Digital. “Munculnya kemampuan kita untuk melakukan bisnis belum tentu dari ilmu yang kita pernah kita gali, tapi dari diskusi dan obrolan kita dalam suatu komunitas akan memunculkan informasi-informasi yang memancing kita untuk melakukan usaha kreatif”

Bimtek yang dipandu Tim Instruktur dari Universitas Padjadjaran ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis pelaku usaha pemula dalam mengembangkan bisnisnya melalui pengaplikasian Teknologi Informasidan Komunikasi. Berbagai pengetahuan terkait kewirausahaan digital disampaikan tim instruktur, seperti, membuat Bisnis Proses Canvas, Membuat Copywritting, Membuat Web Bisnis, Foto dan Video menggunakan Gadget, dan beberapa materi tentang marketing digital.(ys/smnsa)