Gambar: 1

  • Bagikan

Jakarta (20/05/2021) – Bersamaan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-113, Kamis (20/05), Kementerian Kominfo bersama dengan Kementerian Dikbud Ristek, Kementerian Dalam Negeri, serta Pemerintah Daerah meluncurkan Program Literasi Digital Nasional. Peluncuran program ini dilaksanakan secara daring melalui ruang Zoom dan streaming YouTube, serta luring di GBK.

Dipandu oleh Nycta Gina dan Indra Herlambang selaku MC, acara peluncuran ini diawali dengan lagu Indonesia Raya tiga stanza. Dilanjutkan dengan pemutaran video tentang literasi digital, yang turut menyampaikan bahwa dengan literasi digital dapat meningkatkan solidaritas dan gotong royong.

Pelajari Literasi Digital, Maknai, Renungkan, Agar Kita Cakap Digital

Dalam video tersebut disebutkan pula sejumlah harapan terkait literasi digital ini. Beberapa di antaranya dengan literasi digital ini semua orang memiliki kompetensi digital.

Harapan lainnya, yaitu dengan literasi digital ini kita bisa tahu cara menjaga data diri di Internet, bahkan parenting. Secara khusus, Nicolas Saputra menyampaikan dalam video tersebut bahwa kita perlu pelajari literasi digital, maknai, renungkan, dan bagikan ke teman-teman agar dapat memperoleh lebih banyak kebaikan dibandingkan keburukannya.

Dengan literasi digital diharapkan kita semua cakap digital. Cakap digital berarti dapat menggunakan teknologi dengan baik dan bijak, untuk sesuatu yang positif.

Personalized Learning, Dimungkinkan dengan Memanfaatkan Teknologi

Dalam sambutannya Menteri Dikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim kembali mengingatkan bahwa sudah satu tahun kita dilanda pandemi, dan kini saatnya bangkit. Dan disadari atau tidak, teknologi turut diperlukan pula di dunia pendidikan, terutama di masa pandemi ini.

Dan jika teknologi digunakan secara tepat sasaran dan cakap, akan mampu mengakselerasi pendidikan. Pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan pun memungkinkan personalized learning yang memungkinkan para pelajar untuk memilih ilmu sesuai bidang minatnya.

Lebih lanjut Nadiem mengapresiasi modul literasi digital yang disusun oleh Kementerian Kominfo. Ada empat pilar modul literasi digital, yaitu digital ethics, digital security, digital skill, dan digital culture.

Literasi Digital Nasional, Diinisiasi Sejak 2017

Sementara itu dalam laporannya, Menteri Kominfo, Johnny G. Plate menyampaikan bahwa Program Literasi Digital Nasional ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden terkait percepatan transformasi digital, khususnya pengembangan SDM bidang digital. Literasi digital menjadi suatu keharusan karena masifnya penggunaan Internet di Indonesia.

Melalui program ini juga diharapkan dapat memastikan setiap anak bangsa mengoptimalkan Internet. Progam ini juga suatu keniscayaan demi membentengi warga net dampak negatif Internet.

Lebih lanjut Johnny menyampaikan bahwa program literasi digital telah diinisiasi oleh Kementerian Kominfo sejak 2017. Bahkan pada tahun 2020, Siberkreasi memperoleh WSIS Price Winner dari ITU untuk inisiatif TIK tingkat global.

Menyasar 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota

Di tahun 2021 ini, direncanakan setidaknya ada 20 ribu pelatihan digital dengan menyasar empat pilar seperti telah disebutkan sebelumnya. Pelatihan ini akan menjangkau lebih dari 12 juta partisipan di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Johnny turut menyampaikan bahwa pada tahun 2025 nanti, diharapkan lebih dari 100 juta masyarakat terliterasi digital. Dan untuk mewujudkan itu, Kementerian Kominfo memiliki program Digital Talent Scholarship (DTS) yang menawarkan 100 ribu beasiswa nirgelar per tahunnya untuk pelatihan literasi digital tingkat menengah.

Selain DTS, ada juga Digital Leadership Academy (DLA). Akademi ini merupakan pelatihan digital tingkat lanjut bagi para pemangku kebijakan.

Pertemuan Daring dengan Partisipan Terbanyak di Indonesia

Johnny juga menyampaikan bahwa hari ini merupakan hari bersejarah berupa pertemuan daring terbanyak yang diikuti oleh lebih dari 350 ribu partisipan secara virtual. Hal ini menunjukan kebangkitan era baru, era digital nasional Indonesia.

Ruang Digital Harus Dibanjiri Konten Positif

Sebelum secara resmi meluncurkan Program Literasi Digital Nasional, Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan arahannya. Dalam arahannya Jokowi menyatakan bahwa tantangan di ruang digital makin besar.

Tantangan berupa hoaks, perudungan digital, dan tantangan negatif lainnya harus ditangani demi kesatuan dan persatuan bangsa. Oleh karena itu, ruang digital harus dibanjiri dengan berbagai konten positif, kreatif, mendidik, dan menyerukan kesatuan.

Lebih lanjut Jokowi menyampaikan bahwa literasi digital merupakan kerja besar yang tidak bisa dikerjakan oleh Pemerintah sendiri, sehingga perlu didukung semua pihak. Diharapkan Gerakan ini dapat terus membesar dan menjadi inisiatif di tempat lain dalam pemanfaatan Internet secara edukatif.

===

Pubdokpus – Kontributor: Riguna A. Fazar; Redaktur: Riguna A. Fazar

Label
peluncuran, program, literasi, digital, nasional, indonesia, makin, cakap, digital