Gambar: Digital Talent Scholarship 2018

  • Bagikan

Depok (15/10/2018) – Dalam rangka menyambut era Revolusi Industri 4.0, Kementerian Kominfo melalui Badan Litbang SDM menyelenggarakan Digital Talent Scholarship 2018. Pelaksanaan program ini bekerja sama dengan Universitas Indoensia (UI), ITB, Universitas Padjadjaran (Unpad), UGM, dan ITS, serta Microsoft Indonesia.

Digital Talent Scholarship 2018 yang diluncurkan pada tanggal 21 September 2018 lalu, di Unpad, Bandung ini merupakan program beasiswa pelatihan intensif selama dua bulan. Menawarkan dua kelas, yaitu kelas tatap muka dengan tema pelatihan Artificial Intelligence, Big Data, Cloud Computing, dan Cyber Security; serta kelas daring dengan tema bisnis digital.

Pada tahun 2018, program beasiswa ini menyaring 1.000 orang. Dan pada tanggal 15 Oktober 2018 program ini dibuka, salah satunya di Fakultas Teknik, UI, Depok, Jawa Barat.

Dedy Permadi menyampaikan keynote speech dalam Pembukaan Digital Talent Scholarship 2018 di FT, UI

Bertempat di Auditorium MRPQ, Fakultas Teknik, UI, Depok, program beasiswa ini dibuka secara resmi oleh Dedy Permadi, Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Kebijakan Digital. Dalam keynote speech yang disampaikan oleh Dedy disebutkan bahwa pada tahun 2040 nanti, Indonesia diperkirakan akan memiliki jumlah penduduk usia produktif melimpah. Sekitar 64% dari total penduduk Indonesia saat itu.

Dengan kebutuhan 9 juta orang kompeten dalam dunia digital, target 1.000 orang dalam Digital Talent Scholarship 2018 kali ini sangatlah kurang. Hal ini karena para peserta yang disasar dalam program beasiswa ini berada pada usia produktif atau usia milenial yang dianggap paham transformasi digital. Melalui program ini diharapkan selain dapat meningkatkan keterampilan teknis, juga dapat menumbuhkan keterampilan non-teknis dalam complex problem solving, critical thingking, dan creativity.

Setelah resmi dibuka, acara dilanjutkan dengan kuliah umum Wawasan Kebangsaan yang disampaikan oleh Yudi Latif, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia. Salah satu hal menarik yang disampaikan Yudi, yaitu terkait pursuit of happiness. “Fokus pada dirimu sendiri, untuk memperoleh kebahagiaanmu. Namun, jika fokus pada diri sendiri, akan timbul rasa kesepian,” demikian kata Yudi. “Oleh karenanya, muncul istilah happiness comes from between. Kebahagiaan datang dari kebersamaan,” lanjutnya.

Kemudian kuliah umum selanjutnya disampaikan oleh Reza Topobroto, Corporate External Legal Affair Microsoft Indonesia. Dalam kuliahnya Reza menyampaikan bahwa revolusi industri menuntut semua orang bertransformasi untuk bisa bertahan hidup.

Bahkan muncul kekhawatiran bahwa kehadiran teknologi akan menghapus pekerjaan banyak orang, karena teknologi selalu datang lebih cepat dari ide-ide pemikiran orang. “Manusia tidak akan pernah bisa tahu apa yang akan terjadi setelah adanya teknologi, tapi manusia dituntut untuk terus beradaptasi. Sehingga pada akhirnya teknologi justru membuka lapangan kerja baru,” demikian tutupnya.

Pada saat berita ini ditulis, pembukaan program beasiswa ini juga dilaksanakan secara serentak di tiga perguruan tinggi/universitas lainnya. Pembukaan dilakukan juga di ITB, Bandung; UGM, Yogyakarta; dan ITS, Surabaya. Di UI sendiri, program beasiswa ini dilaksanakan oleh dua fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Fasilkom. (Pubdokpus – RAF)


Label
pembukaan, digital, talent, scholarship, 2018, fakultas, teknik, ft, universitas, indonesia, ui